“Politik tak pernah sederhana. Pergumulan ideologi adalah pembungkus atau sekadar pretensi untuk kegairahan akan kekuasaan.” (Pulang, Laila Chudori, hal. 204). Jika mencari novel berlatar tragedy ’65 yang romantis, ringan, netral, tidak membabi buta, dengan plot yang asik, Novel Pulang karya Leila S. Chudori ini sangat layak dibaca. Upaya membongkar norma persetubuhan menjadi sebuah hal yang profan belaka, bisa kalian temui dalam novel ini.
Menceritakan kisah keluarga besar dari generasi yang berbeda-beda, dengan latar belakang sejarah Indonesia pada periode 1965 dan setelahnya. Novel ini mengangkat tema-tema seperti cinta, kekerasan politik, persahabatan, keluarga, dan identitas. Novel ini telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Khatulistiwa Literary Award pada tahun 2013 dan Best Translated Book Award pada tahun 2019 untuk terjemahan dalam bahasa Inggris.
Kerinduan eks tahanan politik yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tercermin dalam penuturan tokoh-tokoh dalam novel ini. Tidak banyak penulis Indonesia yang mampu dan berani menulis novel berlatar sejarah 1965, dan Leila S. Chudori yang telah mampu menghadirkan novel ini sangatlah layak diapresiasi.
Kisah jalinan Asmara antara Dimas, Surti, dan Hananto, perjuangan bertahan hidup menjadi stateless people di negeri orang, serta jalinan persahabatan sesame tapol sangat layak untuk dinikmati. Ulasan lengkapnya dan #dijaminseru bisa kalian dengarkan dalam podcast Bicara Buku oleh @irzabelle . Makin penasaran? Yuk, baca bukunya! __________
Selama acara Dengar Sastra Bicara bersama 12 Podcast Buku Indonesia akan ada promo-promo dan hadiah menarik. Jadi, terus pantengin yaa gaes jangan sampai kelewatan. #DengarSastraBicara #SastraKPG #PodcastBuku #Spotify #Siapabilang #MunaMasyari #DamarKambang #PodcastMainMata #SelepasSenjaku #Maripadabaca #BahasBarbuk #BookHours #IngarBingar #KepoBuku #BicaraBuku #TheBookTalks #TentangBuku #BukuKutu #SahabatBuku #Gramedia #GramediaDigital #PenerbitKPG
“Politik tak pernah sederhana. Pergumulan ideologi adalah pembungkus atau sekadar pretensi untuk kegairahan akan kekuasaan.” (Pulang, Laila Chudori, hal. 204). Jika mencari novel berlatar tragedy ’65 yang romantis, ringan, netral, tidak membabi buta, dengan plot yang asik, Novel Pulang karya Leila S. Chudori ini sangat layak dibaca. Upaya membongkar norma persetubuhan menjadi sebuah hal yang profan belaka, bisa kalian temui dalam novel ini.
Menceritakan kisah keluarga besar dari generasi yang berbeda-beda, dengan latar belakang sejarah Indonesia pada periode 1965 dan setelahnya. Novel ini mengangkat tema-tema seperti cinta, kekerasan politik, persahabatan, keluarga, dan identitas. Novel ini telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Khatulistiwa Literary Award pada tahun 2013 dan Best Translated Book Award pada tahun 2019 untuk terjemahan dalam bahasa Inggris.
Kerinduan eks tahanan politik yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tercermin dalam penuturan tokoh-tokoh dalam novel ini. Tidak banyak penulis Indonesia yang mampu dan berani menulis novel berlatar sejarah 1965, dan Leila S. Chudori yang telah mampu menghadirkan novel ini sangatlah layak diapresiasi.
Kisah jalinan Asmara antara Dimas, Surti, dan Hananto, perjuangan bertahan hidup menjadi stateless people di negeri orang, serta jalinan persahabatan sesame tapol sangat layak untuk dinikmati. Ulasan lengkapnya dan #dijaminseru bisa kalian dengarkan dalam podcast Bicara Buku oleh @irzabelle . Makin penasaran? Yuk, baca bukunya! __________
Selama acara Dengar Sastra Bicara bersama 12 Podcast Buku Indonesia akan ada promo-promo dan hadiah menarik. Jadi, terus pantengin yaa gaes jangan sampai kelewatan. #DengarSastraBicara #SastraKPG #PodcastBuku #Spotify #Siapabilang #MunaMasyari #DamarKambang #PodcastMainMata #SelepasSenjaku #Maripadabaca #BahasBarbuk #BookHours #IngarBingar #KepoBuku #BicaraBuku #TheBookTalks #TentangBuku #BukuKutu #SahabatBuku #Gramedia #GramediaDigital #PenerbitKPG
Nyd den ubegrænsede adgang til tusindvis af spændende e- og lydbøger - helt gratis
Dansk
Danmark